Asal Gen Yunani-Siprus dalam DNA Ariel

DNA Ariel
Dari hasil tes DNA, Ariel memiliki 79.78% gen Asia Selatan, 15.14% Asia Timur, 5.02% Asian Dispersed, dan 0.05% Timur Tengah. Seperti responden lain, Ariel memiliki persentase DNA Asia Timur yang cukup tinggi, dideteksi berasal dari Guam, pulau kecil di Pasifik. Sementara, gen Asian Dispersed yang dimiliki Ariel menggambarkan migrasi orang-orang Asia Timur dan Selatan ke Amerika Utara. Moyang genetik Asian Dispersed sama seperti orang Indonesia namun umur gennya lebih muda.
Sementara, gen Asia Selatan yang dimiliki Ariel merujuk pada negara-negara seperti Afghanistan, Bangladesh, Bhutan, India, Maladewa, Nepal, Pakistan, dan Sri Lanka. Dalam DNA Ariel terdapat beragam varian India, yakni India secara umum, Golla, Bangladesh, Gope, Tamil, Rajput, Nepal, dan Bhutia. “Sebagian besar DNA Ariel berasal dari Asia Selatan dengan beragam etnik atau suku yang ada di India. Tidak dijelaskan spesifik dari India mana, berarti yang ada di tubuh Ariel umum dimiliki oleh orang India,” kata Profesor Herawati Supolo Sudoyo, peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, pada Historia.
Jika menilik ke belakang, hubungan antara orang Batak (nenek dari pihak ayah Ariel) dan Tamil sudah terjalin sejak abad ke-6. Pedagang-pedagang Tamil mendirikan kota dagang bernama Barus, terletak di pesisir barat Sumatra Utara. Mereka berdagang kapur barus yang diusahakan oleh petani-petani di pedalaman. Kapur barus dari tanah Batak bermutu tinggi sehingga menjadi salah satu komoditas ekspor di samping kemenyan.
Paul Munoz dalam Kerajaan-Kerajaan Awal Kepulauan Indonesia dan Semenanjung Malaysia menyebut, kelompok etnik utama di Barus pada waktu itu pastilah orang Tamil. Fakta bahwa Barus selamat dari Cola, dinasti Tamil di India Selatan, selama serangan 1025 M menunjukkan bahwa kota itu tidak dalam pengaruh Sriwijaya melainkan di bawah kendali serikat pedagang Tamil. Dari para pedagang Tamil inilah gen India berpindah ke Nusantara dalam gelombang migrasi yang paling modern.
Lebih jauh lagi, semua migrasi bermula dari Afrika pada 50.000 tahun lalu. Manusia purba dari Afrika pergi ke Eropa lewat Timur Tengah. “Orang-orang yang tinggal di Nusantara tak lepas dari pengembaraan dunia karena posisi Indonesia berada di persilangan migrasi,” kata Hera.
Gelombang pertama yang keluar dari Afrika ini masuk ke Indonesia melalui dua jalur. Pertama, menyusuri pinggir pantai, menyeberang ke arah timur lewat Nusa Tenggara. Kedua, melewati Kalimantan, Luwuk Banggai, Raja Ampat, dan Fakfak.
Pada gelombang kedua, yakni 30.000 tahun lalu, migrasi masuk lewat Kalimantan, Sumatra, dan Jawa. Pada migrasi ketiga yang disebut Out of Taiwan, orang-orang dari Cina Daratan masuk ke Formosa, ke Filipina, lalu turun ke Kalimantan. Dari sini, jalur pecah jadi dua, yang satu berjalan hingga Madagaskar, sedangkan satu lainnya ke Papua, berlanjut hingga ke Polinesia.
Keempat adalah masa sejarah antara tahun 700 sampai 1400 Masehi. Orang-orang Eropa, Tiongkok, India, dan Arab berdatangan ke Nusantara. “Semuanya mempengaruhi DNA orang Indonesia. Makin ke Timur makin banyak unsur genetika Melanesia,” kata Hera.
Terima kasih Telah membaca Asal Gen Yunani-Siprus dalam DNA Ariel . Bagikan juga ke teman anda.

Artikel Terkait

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »